Menyusun Menu Katering yang Sehat, Tidak Membosankan dan Harga Terjangkau



Salam bahagia sahabat Minsanis semua …

Sebagai bentuk penghargaan terhadap apresiasi para bunda yang membeli buku “Panduan Menyediakan Makanan Sehat bagi Seluruh Anggota Keluarga”, saya memberikan bonus dengan mengikutsertakan para bunda ke WA grup “Bunda Sayang Keluarga”. Grup dimaksud akan menjadi wadah sharing informasi gizi, baik tentang menu, diet penyakit serta konsultasi gizi gratis. Grup ini seyogyanya akan aktif pada tanggal 01 Maret 2019 mendatang, namun beberapa pertanyaan terkait katering sehat dan konsultasi gizi telah masuk ke meja redaksi (hehehee…sekali-kali pinjam istilah keren dulu ya).

Pertanyaan pertama yang masuk seputar katering. Untuk memudahkan kita memahami kasus ini, saya gambarkan sebagai berikut:

Situasi : Selama ini pihak katering melayani klien sebuah institusi untuk makan siang dan makan malam. Menu ditetapkan oleh klien, hanya berupa jenis bahan makanannya (yaitu harus ada lauk hewani ditambah tempe/tahu atau bakwan, dengan budget Rp 12.000,- untuk setiap kali makan.  Pada hari tertentu di setiap minggunya pihak katering menyediakan menu telur.

Pertanyaan : Bagaimanakah Tips menyusun menu katering yang sehat, nggak membosankan dan harga sesuai dengan budget yang dianggarkan?

Solusi yang saya tawarkan adalah:

1.    mengajak pihak katering untuk menyusun menu, dan menganjurkan untuk menggunakan siklus menu 10 hari, dengan alasan:

1)    Menyusun menu akan memudahkan dalam proses persiapan, termasuk mengefisienkan waktu dan biaya

2)    Menu  10 hari akan lebih bervariasi dari aspek jenis masakan dan bahan makanan yang digunakan

3)    Menghindari rasa bosan karena adanya pengulangan menu dalam jarak waktu yang terlalu dekat

4)    Menu 10 hari memungkinkan para klien tidak mengingat apa menu yang disajika n pada 10 hari sebelumnya. Berbeda bila kita menggunakan siklus menu 7 hari, klien akan ingat mudah mengingat menu di hari itu pada minggu sebelumnya dan juga untuk minggu berikutnya.

2.    Menyarankan untuk tidak menggunakan menu yang sama pada hari tertentu, karena akan menimbulkan rasa bosan, gampang diingat dan berpotensi untuk membuat imej yang kurang baik akan kualitas pihak penyedia katering.

3.    Memulai menyusun menu dengan memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

-       Mengetahui jumlah budget untuk setiap kali makan

-       Membuat perhitungan total budget untuk 10 hari (Dengan mengetahui jumlah total, kita akan lebih leluasa dalam mengatur menu karena tidak berpatokan dengan budget untuk sekali makan. Istilahnya ada subsidi silang)

-       Inventaris nama masakan lauk hewani dan kacang-kacangan untuk 20 kali makan ( 2kali makan dalam 10 hari)

-       Jangan lupa menu sehat mengandung unsur makanan pokok, lauk hewani, kacang-kacangan serta sayur dan buah dalam setiap kali makan.

-       Mulai menyusun menu (Kepada pihak katering saya bantu untuk membuatkan menu 10 hari

4.    Terakhir, saya membantu klien saya (dalam hal ini pihak katering) membuatkan menu 10 hari yang sesuai dengan diinginkan, yaitu sehat, nggak membosankan dan sesuai budget.


Demikian Dears, Alhamdulillah, senang sekali saya bisa membantu memberikan solusi atas pertanyaan atau masalah terkait dengan katering. Semoga solusi yang saya tawarkan bermanfaat dan memberikan nilai baik bagi pihak katering. Selain itu keinginan saya untuk menyampaikan informasi baik dan menyebarkan pesan kesehatan tercapai. Salam sehat dan semangat untuk hidup lebih sehat.

Wassalam

#Setip
#Day7
#MenuyangSehatTidakMembosankandanTerjangkau
#MenyusunMenuKatering





Komentar

  1. wah bener juga nih, terkadang menu katering begitu-begitu aja ya, nafsu makan jadi enggak ada malah bosan. dengan begini jadinya enggak bosan dan semakin lahap makannya. seru juga nih caranya, makasih bun sharingnya.

    BalasHapus
  2. Saya belum pernah mencoba katering nih. Makasi tipsnya mbak. Mana tahu bisa berguna suatu saat.

    BalasHapus
  3. Jadi inget....dulu saya tinggal di asrama semasa kuliah. Menunya juga 10 hari. Sampai hapal, habis pindang pasti ayam. Jadi emang gak bosen...

    BalasHapus
  4. Jadi pengen menerapkan juga, deh. Menyusun menu 10 hari supaya gak cepet bosan dengan satu menu.

    BalasHapus
  5. Bisa diterapkan juga dalam menu rumahan ya... siklus sepuluh harinya, biar gak bosen makan di rumah, itu itu saja... 😁

    BalasHapus
  6. Saya pernah catering dan alasan berhenti karena bosan. Terima kasih sharingnya, bisa diterapkan dalam rumah sendiri 🙏

    BalasHapus
  7. Belum pernah katering karena mertuaku jago masak. Hehehe...

    BalasHapus
  8. tipsnya bisa buat atur menu di rumah juga nih, makasih mba

    BalasHapus
  9. Boleh nih diterapin di rumah. Pakai siklus 10 hari. Jadi nggak bosen dan mati gaya mau masak apaan. Makasi mbak sharingnya

    BalasHapus
  10. Bener mb. Saya dulu suka katering, rada bosan sih mb dulu karena saya hapal masakan nya itu untuk setipa minggu. Tapi kalau tips nya ini mungkin jadi tidak bosan.

    BalasHapus
  11. Sepertinya perlu diaplikasikan juga buat menu keluarga nih, pakai siklus 10 hari. Anak-anak mulai ada yang rewel pingin ganti menu, bosan katanya dengan menu yang itu-itu aja, hehe...

    BalasHapus
  12. Menu yang itu-itu saja memang bikin bosan ya, mba. Bagus juga nih konsepnya 10hari.

    BalasHapus
  13. Jadi terbuka sama rencana mamah mertua yang mau buka katering nih. Makasih banyak mba sharing nya

    BalasHapus
  14. Senang sekali berkunjung ke blog mbak Ida ini. Selalu dapat pencerahan tentang gizi terutama tentang makanan sehat. Bahkan sekalipun pesan katering , nilai 'sehat'nya juga tetap harus diperhatikan ya mbak. Btw thank for sharingnya.

    BalasHapus
  15. Ya katering kudu memiliki kreativitas dgn menu yang selalu update. Tentu saja agar pelanggannya gk bosan dgn menu2 yg itu2 saja. Keren mb ulasannya. Suippp thx yaa .

    BalasHapus
  16. mengelola menu makanan mingguan dipakai juga dalam keseharian di rumah mbak, makasih mbak sharingnya

    BalasHapus
  17. Memang penting penyusunan menu yg selang seling bagi sebuah katering ya. Klo perlu dibolak-balik variasi sayur & pasangan lauknya.
    Meski saya nggak hobi masak, tapi info mbak bermanfaat sekali :)

    BalasHapus
  18. Menyusun menu ini memang penting sih mbak. Aku sndiri biasanya memutuskan untuk katering atau enggak karena ngelihat menu

    BalasHapus
  19. Wah bermanfaat banget mba, biasnya aku cuma asal aja soalnya hrhehe

    BalasHapus
  20. Mantul ba, ba konsultan catering atau punya usaha catering ba? Hehehe jago nih
    Sy makan catering itu pas mash ngajar di sekolah Islan terpadu, dan lauknya bervariasi tp itu td sprt yg ba tulis, kita jd ingat, klo hr senin menunya psti ini,selasa yg g bakal jauj dr itu.sdh bs ditebak heheh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Penyakit Ginjal : Gejala, Faktor Risiko, Penyebab, Cara Mencegah dan Tata Laksana Makan Bagi yang Mengalaminya

Vitamin A: Kapsul Kecil dengan Manfaat Besar. Sudahkah Anda Mengetahuinya??

“ Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan Begitu Penting”??