Ramadan Bulan Tarbiyah dan Kesabaran, Manfaatkan Teknik ATM Sebagai Pengendalian Diri di Bulan Suci
Sahabat
Minsanis,
Ramadan
disebut juga sebagai syahrul at-tarbiyah
(bulan pendidikan) bagi keimanan kita, yang meliputi tarbiyah jasadiyah
(jasad/jiwa), tarbiyah fikriyah
(pikiran) dan tarbiyah qalbiyah
(hati). Harapannya setelah melalui pendidikan di bulan ini, seseorang bisa
menjadi pribadi yang muttaqin (takwa)
dengan surga sebagai jaminannya dan terbebas dari api neraka. Sebagaimana
terungkap dalam hadis berikut ini :
“Barangsiapa
yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah swt., niscaya
Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa melakukan amal ibadah
tambahan (sunah) di bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala Allah
swt, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim).
Substansi
inti dari puasa adalah menahan, tidak hanya menahan rasa haus dan lapar saja,
tetapi menahan diri dari ego dan semua dorongan hawa nafsu. Setidaknya ada 3
ciri umum hawa nafsu yaitu : senang kepada hal yang dilarang, suka yang tidak
baik dan suka berlebih-lebihan.
Dengan
puasa kita belajar mengendalikan diri menjadi tuan bagi hawa nafsu, bukan
sebaliknya menjadi hamba sahaya bagi nafsu duniawi.
Terkait
hal ini, Imam Al-Ghazali rahimahumullah menyebutkan, ada 6 syarat
batiniah dalam menjalani ibadah puasa Ramadan, antara lain:
1.
Menahan Pandangan
Pandangan
yang dimaksud disini adalah dari semua hal yang tercela dan yang dapat melalaikan
kita dari zikir kepada Allah swt.
2.
Menjaga
Lisan dari Kejahatan
Seperti :
menggunjing, berdusta, memfitnah dan menagdu domba. Alangkah baiknya kendalikan
lisan dengan diam dan lebih utama disibukkan dengan berzikir kepada Allah swt
dan membaca Al-Quran.
3.
Menahan Pendengaran
Kita harus
menahan pendengaran dari semua yang tercela dan dibenci oleh Allah swt.
4.
Menahan
Semua Anggota Badan dari Berbuat Dosa dan Maksiat
Puasa juga
berarti menahan dari berbuat dosa dan maksiat, serta menahan perut dari memakan
yang syubhat apalagi haram.
5.
Tidak
Memperbanyak Makan Saat Berbuka
Saat puasa
nafsu dilemahkan, apabila berbuka dengan memperkuat nafsu (seperti memperbanyak
makan) maka puasa akan sia-sia. Selain itu makan yang banyak menghalangi
kekhusyuan ibadah.
6.
Saat
Berbuka Meletakkan Hatinya antara Cemas dan Harap
Cemas
apabila ibadah dan amal salehnya tidak diterima, ia akan dimurkai Allah. Tetapi
juga memelihara harapan rahmat Allah swt. atas dirinya.
Guys,
tentu bukan sesuatu yang mudah untuk mencapai keenam syarat di atas (baca;mengendalikan
hawa nafsu). Ramadan adalah momentum yang tepat, karena selain bulan tarbiyah,
juga merupakan bulan kesabaran. Sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar menahan
diri dari perkara hawa nafsu (maksiat), dan sabar menghadapi takdir Allah yang
berat.
Sahabat, kita sering memanfaatkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk bertransaksi keuangan bukan? Nah, ternyata tips agar berhasil mengendalikan diri di bulan Ramadan adalah dengan memanfaatkan teknik ATM. Apakah sama ATM untuk transaksi keuangan dengan ATM yang satu ini, kepoin
ya guys. ATM yang dimaksud di sini adalah sebagai berikut:
1.
A = Alihkan
Alihkan
semua dorongan nafsu yang menggoda pelaksanaan ibadah kita, caranya seperti: mengisi Ramadan dengan agenda yang jelas, dan
tidak menunda-nunda amal ibadah.
2.
T = Tutup
Tutup
berarti menutup jalan masuk hawa nafsu dengan menghindari segala hal yang
memicu dorongan nafsu negatif, seperti : mengurangi aktivitas yang bernuasa
hiburan (tidak berkaitan dengan ibadah Ramadan), memandang dan mendengar
hal-hal yang negatif serta sering bergaul dengan komunitas yang mengajak untuk
mengingat Allah.
3.
M =
Menahan
Artinya
mampu menahan hawa nafsu dengan usaha yang sungguh-sungguh dan memohon
perlindungan Allah swt. Anggaplah kesempatan Ramadan ini merupakan yang
terakhir dan sangat berharga dalam kehidupan kita.
Masya Allah, betapa banyak manfaat dan kebaikan dari Ramadan, bulan nan mulia. Semoga kita semua dapat lulus di bulan tarbiyah ini dan meraih sebaik-baik predikat. Ilmu yang didapat selama menempuh bulan ini, hendaknya dapat kita amalkan dalam kehidupan sebelas bulan berikutnya. Pendidikan Ramadan berbekas dan menjadi bekal untuk membawa kebaikan bagi diri dan manusia sekitar. Aamiin
#12DaysBlogChallenge
#MenahanDiriKetikaRamadan
#Day3
#kisahmamaminsanis
Komentar
Posting Komentar